Pembuatan
Kerajinan dari Serat Tanaman
KARYA TULIS
Disusun untuk memenuhi Tugas
Bahasa Indonesia
SMA Negeri 1 Kedungwuni
Kabupaten Pekalongan
Tahun Pelajaran 2011/2012
Oleh :
Nama : Intan
Kusuma Ningrum
Kelas : XI IPA 2
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI
TAHUN 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Karya Tulis Bahasa Indonesia ini.
Penyusunan karya tulis
ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak,untuk itu
perkenanlah saya mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak Rusmono
S.pd selaku kepala sekolah SMAN 1 KEDUNGWUNI
2. Ibu Cici Hartijah selaku guru Bahasa Indonesia
3. Ibu Hj. Yustiawati selaku
wali kelas XI IPA 2
4. Teman-teman
kelas XI IPA 2
Karena
tanpa bimbingan dari mereka saya tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini.. Saya menyadari bahwa
dalam pembuatan karya tulis
ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, saya (penyusun) mohon
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ini. Kami mohon
maaf dan semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kedungwuni,
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Halaman Motto dan Persembahan.................................................................... i
Kata
Pengantar................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................... iii
BAB
I : PENUTUP
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 3
B. Tujuan Penulisan ........................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
D.
Waktu Pelaksanaan....................................................................... 5
BAB
II : LANDASAN TEORI
A. Pengertian Serat............................................................................. 6
B. Pengertian Kerajinan..................................................................... 7
BAB
III :
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Bahan Baku................................................................ 8
B. Pembuatan Kerajinan..................................................................... 9
C. Pemasaran Produk......................................................................... 10
BAB
IV: PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 15
B. Saran-Saran.................................................................................... 15
C. Daftar Pustaka............................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Masalah
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang beriklim tropis
dimana dari keadaan tersebut membuat tanah Indoneesia sangat subur.Tak salah
jika di Indonesia terkenal akan hasil alamnya yang melimpah ruah.kondisi
tersebut patut kita syukuri sebab itu semua merupakan anugerah Tuhan YME.Wujud
syukur tersebut dapat kita lakukan dengan cara memanfaatkan segala ciptaan-Nya
dengan baik.Sayangnya,kebanyakan masyarakat Indonesia belum menyadari akan hal itu.Sebagian
masyarakat Indonesia sering menganggap reemeh barang-barang yang dibilang tidak
betguna bahkan mereka sering membuangnya secara percuma.Padahal jika diolah
dengan baik maka dapat dihasilkan produk yang baik dan bermanfaat.
Memanfaatkan serat tanaman untuk bahan baku kerajinan
merupakan sikap bijak agar tanaman tidak dibuang percuma.Serat tanaman sendiri
merupakan serat tumbuhan yang biasanya dalam bentuk daun .Pemanfaatannya
sendiri beraneka ragam,seperti dibuat tikar,tempat tisu dan berbagai kerajinan
lain yang dapat dihasilkan dari serat tanaman ini.
Sebut saja Eceng gondok tanaman yang satu ini merupakan
tanaman yang banyak tumbuh di daerah
rawa,sungai bahkan sawah.Pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman eceng gondong
ini sangat pesat dalam kurun waktu beberapa bulan saja tanaman ini dapat tumbuh
menutupi sawah,sungai dsb disebabkan hal itu tanaman ini dianggap sebagian orang sebagai
gulma (tanaman pengganggu).namun sebenarnya tanaman ini dapat kita olah menjadi
suatu kerajinan unik yang bermanfaat dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Atas dasar pemikiran tersebut
Penulis memilih judul “ Pembuatan Kerajinan dari Serat Tanaman”.
2.
Tujuan Penulisan
Tujuan Penulis menulis karya tulis yaitu:
1.
Untuk mengetahui
macam-macam serat tanaman yang dapat dibuat kerajinan.
2.
Untuk mengetahui
cara pembuatan kerajinan serat tanaman.
3.
Untuk mengetahui
cara memasarkan kerajinan serat tanaman
3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1.
Apa saja serat
tanaman yang dapat dibuat kerajinan?
2.
Bagaimana cara
membuat kerajinan dari serat tanaman?
3.
Bagaimana cara memasarkan
kerajinan tersebut ?
4.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
a.
Metode Kepustakaan
Yaitu
metode pengumpulan data dengan mempelajari bahan-bahan yang ada kaitannya
dengan masalah yang dibahas baik dari sumber yang diberikan atau beberapa
rujukan dari buku dan media internet.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Pengertian Kerajinan
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan
buatan tangan
atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan
tangan (kerajinan tangan)Kerajinan sering diartikan sebagai suatu seni yang sering
disebut sebagai seni kriya.Seni kriya sendiri berasal dari kata Kriya yang berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya
perbuatan atau pekerjaan atau membuat. Sedangkan ahli seni lain menyebutkan
kriya sebagai pekerjaan dalam hubungannya dengan ketrampilan tangan sebab
menurutnya jika dibahasa Inggriskan menjadi craft, yang
mempunyai arti energi atau kekuatan. Yang sering ditemui adalah pengertian seni
kriya sebagai karya yang dihasilkan karena manusia mempunyai ketrampilan.
Kerajinan di sini bisa disebut sebagai kerajinan tangan, walaupun kita tentu yakin ada kerajian yang bisa dibuat oleh kaki. Kerajinan bisa mendapatkan sedikit bagian darii pengertian seni kriya. Kriya yang ternyata berasal dari bahasa tinggi di kerajaan Jawa dijalani oleh seseorang yang disebut sebagai empu. Sedangkan di kalangan di luar istana kriya dimanifestasikan menjadi kerajinan. Kalau kriya diampu oleh empu, maka kerajinan dilakukan oleh pandhe. Bedanya tidak hanya di situ. Dari sisi yang dihasilkan pun berbeda. Empu menghasilkan senjata, perhiasan, pernak-pernik bagi seua kalangan istana, sementara pandhe menghasilkan sabit, cangkul, pikulan, geriobak, gerabah, dan lain-lain perlengkapan rakyat kebanyakan.
Kerajinan di sini bisa disebut sebagai kerajinan tangan, walaupun kita tentu yakin ada kerajian yang bisa dibuat oleh kaki. Kerajinan bisa mendapatkan sedikit bagian darii pengertian seni kriya. Kriya yang ternyata berasal dari bahasa tinggi di kerajaan Jawa dijalani oleh seseorang yang disebut sebagai empu. Sedangkan di kalangan di luar istana kriya dimanifestasikan menjadi kerajinan. Kalau kriya diampu oleh empu, maka kerajinan dilakukan oleh pandhe. Bedanya tidak hanya di situ. Dari sisi yang dihasilkan pun berbeda. Empu menghasilkan senjata, perhiasan, pernak-pernik bagi seua kalangan istana, sementara pandhe menghasilkan sabit, cangkul, pikulan, geriobak, gerabah, dan lain-lain perlengkapan rakyat kebanyakan.
Dalam masa sekarang kerajinan bisa
kita sangkut pautkan dengan komoditi perdagangan baik dalam negeri maupun luar
negeri. Kerajinan sekarang tidak lagii
merupakan benda utama untuk bekerja namun sudah menjadi benda pelengkap dalam
kehidupan yang modern. Kerajinan sebagai hiasan dan barang pajangan. Cangkul
atau sabit yang dulu dipakai bertani sekarang sudah digantkan dengan alat
modern sehingga pacul dan arit tadi menjadi barang antik yang bagus jika
digantung di dinding rumah. Toko-toko ditulisi banner jual barang antik,
kerajinan tradisional, kerajinan antik, sisa eksport.
Kriya menemukan bentuk jati diri lain ketika dia diletakkan di sebelah seniman. Seni kriya adalah seni tinggi yang bisa menghasilkan karya yang mempunyai nilai estetika dan filosofi tinggi. Kerajinan mendapatkan tempat sebagai penghasil devisa. Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajinan&oldid=5237260" http://id.shvoong.com/lifestyle/hobbies/2211735-pengertian-kerajinan/#ixzz1uqKu2B5A
Kriya menemukan bentuk jati diri lain ketika dia diletakkan di sebelah seniman. Seni kriya adalah seni tinggi yang bisa menghasilkan karya yang mempunyai nilai estetika dan filosofi tinggi. Kerajinan mendapatkan tempat sebagai penghasil devisa. Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kerajinan&oldid=5237260" http://id.shvoong.com/lifestyle/hobbies/2211735-pengertian-kerajinan/#ixzz1uqKu2B5A
B.
Pengertian Serat
Dalam
dunia tekstil, pembuatan kain tidak terlepas dari bahan baku utamanya yang
berupa serat. Serat dibagi menjadi dua yaitu serat alami dan serat sintetis
1). Serat alam
Serat alami adalah serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam:
a
Serat tumbuhan/serat
pangan;
biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa,
dan kadang-kadang mengandung pula lignin.
Contoh dari serat jenis ini yaitu katun
dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan
tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia.
c
Serat hewan,
umumnya tersusun atas protein
tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba
(sutra)
dan bulu domba
(wol).
d
Serat mineral,
umumnya dibuat dari asbestos.
Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam
bentuk serat panjang.
2). Serat sintetis
Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami seperti rayon. (http://id.wikipedia.org/wiki/Serat)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kerajinan Serat Tanaman adalah Karya yang dihasilkan dari Serat tanaman yang biasanya dalam pembuatannya diperlukan ketrampilan tangan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pengenalan Bahan Baku
Bagi
sebagian orang tentu tidak akan menyangka tanaman berbatang tunggal dengan
tinggi sekitar 15-20 centimeter dengan daun berbentuk kipas dan
bertangkai panjang tersebut ternyata punya nilai ekonomis yang tinggi, setelah
menjadi aneka kerajinan tangan. Atau tanaman gulma enceng gondok yang
banyak ditemukan di rawa-rawa atau sawah dapat diubah menjadi kerajinan tangan
yang menarik. Handicraf berbahan dasar serat alam memiliki keindahan
tersendiri, terkesan natural dan ramah lingkungan.berikut tanaman-tanaman yang dapat kita manfaatkan untuk
membuat kerajinan serat tanaman .
1.
Pandan
Tanaman pandan sangat mudah kita jumpai di Indonesia dari
pesisir pantai sampai dataran tinggi.Pandan juga hidup di negara-naegara
pasifik lainnya.Pandan memiliki serat yang kuat dan tahan lama sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan untuk membuat kerajinan dan barang kebutuhan
sehari-hari sepaerti tikar,tali tambang,dan lain-lain.
Sebelum diolah sebagai anyaman,daun pandan yang sudah tua
dipotong.Selanjutnya,bagian ujung yang meruncing dibuang kemudian daun pandan
dibelah 4-5.Selanjutnya pandan yang sudah berbentuk pita dijemur dibawah sinar
matahari.
2.
Eceng gondok
Bahan pembuatan dari serat tanaman yang lain adalah eceng
gondok.siapa yang tidak mengenal tanaman pengganggu (gulma) yang stu ini?Hampir
di setiap jengkal perairan seperti waduk,rawa,danau,sungai ,bahkan sawah
tanaman ini sanggup tumbuh dan terus berkembang biak.Eceng gondok yang memiliki
nama latin Eichornia Crassipes merupakan salah satu gulma perairan.Tanaman ini
memiliki kecepatan berkembangbiak
vegetatif yang sangat tinggi,terutama di daerah tropis dan
subtropis.Satu batang eceng gondok dalam waktu 52 hari mampu menghasilkan
tanaman baru seluas satu meter persegi.
Eceng gondok sering membuat repot karena
perkembangbiakannya yang terlalu cepat.Tetapi jika mampu memanfaatkannya
ternyata batang eceng gondok dapat dijadilkan sebagai bahan baku produk
kerajinan anyaman yang sangat menguntungkan.
3.
Mendong
Salah satu kerajinan tanamnan yang sangat populer adalah
kerajinan dari mendong.Mendong adalah sejenis rerumputan yang hidup di daerah
rawa.Untuk mendapatkan bahan baku mendong yang sempurna lakukan pemilihan
batang-batang mendong yang baik.Lalu,dijemur selama 2 sampai 3 jam.Setelah itu
mendong perlu dipilih berdasarkanpanjang pendeknya agar rata,lalu
ikatlah.penjemuaran juga perlu dilakukan kembali selama 2 sampai 3 jam sebelum
disimpan selama sehari.Untuk pewarnaan,mendong hanya butuh dicelupkan ke dalam
bahan pewarna untuk kemudian dijemur kembali.
Mendong sering digunakan untuk membuat tikar.Tetapi,saat
ini anyaman mendong juga banyak digunakan sebagai bahan baku kerajinan yang
lebih variasi,semisal tas,tempat perhiasan,tatakan gelas,tempat handphone,dan
sebagainya.
B.
Pembuatan Kerajinan
1.
Sandal Eceng Gondok
Pembuatan sandal dari eceng
gondok memanfaatka sifat liat dari eceng gondok yang sudah kering.Sifat liat
ini memungkinkan sandal dari eceng gondok bisa lebih kuat dan awet.dalam
membuat sandal ada dua bagian yang penting yang harus diperhatikan,yaitu bagian
kap dan sol.kap adalah bagian yang menutupi kaki,sedangkan sol adalah sebagian
yang diinjak oleh kaki.keduamya menyatu membentuk sandal yang bagus dan nyaman
dipakai.
Untuk membuat sandal dari Eceng
Gondok,diperlukan beberapa bahan penunjang sebagai berikut.
1.
Sol atas dan bawah
siap pakai.
2.
Lembar anyaman
eceng gondok.
3.
Jalinan dua,tiga
atau empat helai.
4.
Lem kuning yang
memiliki daya rekat yang sangat kuat.
5.
Slang plastik.
6.
Melamin.
Setelah semua bahan
dipersiapkan ,ada beberapa peralatan yang digunakan dalam membuat sandal eceng
gondok yaitu:
1.
Mesin jahit.
2.
Gunting .
3.
Palu atau punch
untuk melubangi sol.
4.
Alat penyemprot.
5.
Pensil dan kapur
jahit.
Semua bahan dan
peralatan telah siap.Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat sandal
dari eceng gondok.
1.
Buat gambar pola
sol pada anyaman eceng gondok dengan pensil atau kapur,baik sisi kiri ataupun
kanan.
2.
Jahit lembar
anyaman mengikuti garis pola untuk sisi kanan dan kiri agar sewaktu digunting
tidak tercerai-berai.
3.
Gunting lembar
anyaman kurang lebih 1,5 cm di luar garis pola yang sudah dijahit.
4.
Potong lembar
anyaman,kemudian ditempelkan pada sol bagian atas dan bagian bawah yang
menghadap keatas.
5.
Kelebihan
eceng gondok tadi kemudian ditarik satu
per satu dan dilem di bagian belakang.jika dilihat dari atas,sol seperti
terbungkus oleh anyaman eceng gondok.
6.
Siapkan jalinan
helaian eceng gondok untuk tali sandal.masukkan ke dalam slang plastik sesuai
ukuran jalinan helaian eceng gondok agar tali sandal kelihatan lebih menarik
dan awet.
7.
Buat lubang-lubang
sesuai kebutuhan sebagai tempat ujung tali sandal dengan menggunakan punch dan
dipukul dengan palu.Tandailah bagian sebelum dilubangi agar tidak meleset.
8.
Masukkan ujung tali
dengan ditekan melalui lubang-lubang yang telah dipersiapkan sampai menumbus
plat sol atas,kemudian buat ikatan atau simpul untuk menahan tali agar tidak
tertarik keluar.
9.
Tempelkan sol
bagian atas dengan sol bagian bawah dengan cara dilem.sebelumsol
distukan,sebaiknya semua bagian dibersihkan terlebih dshulu.selanjutnya oleskan
lem di kedua bagian yang akan saling ditempelkan.
10.
Biarkan selama
kurang lebih 10 menit,kemudian baru keduanya saling ditempelkan.pukul-pukul
menggunakan palu dengan hati-hati agar lekat satu sama lain.tunggu selama 24
jam baru sandal ini kuat dengan bagian sol tidak terpisahlagi.sandal cantik
dari eceng gondok telah siap dipakai atau dijual.
2.
Dompet dari Mendong
Bagi sebagian orang yang hobi
mengoleksi dompet,belum lengkap jika anda belum melengkapi koleksi dompet anda
dari mendong.proses pembuatan dompet dari mendong ini tidak terlalu sulit
berikut cara pembuatan dompet dari
mendong :
1)
Bahan:
(a)
Mendong
(b)
Kain
2)
Peralatan :
(a)
Gunting
(b)
Benang jahit
(c)
Jarum jahit
3)
Cara membuat :
(a)
Siapkan anyaman
mendong dengan ukeran 18 cm.
(b)
Gunting salah satu
bagian agak melengkung.
(c)
Lapisi pinggiaran mendong
dengan kain.Jahit menggunakan benang.
(d)
Satukan kedua
bagian mendong dengan panjang 6 cm.Jahit dengan menggunakan benang.Sisa mendong
akan dipergunakan sebagai tutup dompet.
(e)
Bentuk tali-temali
hingga menyerupai bunga.
(f)
Pasang bunga dari
tali-temali di bagian tutup dompet.
(g)
Ikat tali-temali
kemudian pasang dibagian depan dompet untuk mengaitkan bunga.
(h)
Dompet dari mendong
telah siap dipergunakan untuk menyimpan uang.
C.
Pemasaran Produk
a.
Pengemasan Produk
Kerajinan
Salah satu unsur yang mendukung penjualan adalah
pengemasan.pengemasan sendiri merupakan modal penting bagi penjualan produk
termasuk kerajinan dari serat tanaamn ini.Pengemasan harus diperhatikan,sebab
pada umumnya konsumen akan tertarik dengan produk dengan pengemasan menarik.
Bahan-bahan yang bisa digunakan dalam proses pengemasan
sangatlah beragam.Misalnya kertas karton,kertas kraft,kertas minyak ataupun
kertas aluminium.Dalamm menentukan jenis bahan dan alat pengemasan tentunya
harus memerhatikan kebutuhan serta harganya.demikian juga dengan keterangna
pada alat kemasan.semisalgambar,tulisan,dan aksesoris kemasan,sekalipun dapat
dibuat menarik ,namun tetap harus menyesuaikan jenis barang dan harganya.
Pengemasan yang baik selain akan menarik pembeli juga
memiliki manfaat yang beragam misalnya:
1.
Sebagai wadah
sehingga nyaman dan mudah dibawa.
2.
Untuk melindungi
produk kerajinan,misalnya melindungi dari gesekan,benturan dsb.
3.
Supaya memudahkan
perhitungan.Dengan pengemasan masing-masing produk kerajinan,maka perhitungna
jumlah produk tersebut juga semakin mudah.
Pengemasan akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan
label-label tertentu yang memuat pesan kepada konsumen,jaminan kualitas
produk,registrasi dan nomor izin produk,merek dagang,logo,volume dsb.
b.
Pemasaran Produk kerajinan
Kemampuan memasarkan produk merupakan salah satu faktor
kunci dalam penjualan.Terlebih produk seni tersebut berupa kerajinan dari serat
tanaman,yang terbilang unik dan langka.Karena itu,kesalahn dalam pemasaran
sangat berpengaruh pada besarnya omzet
penjualan serta harga produk tersebut.
Pada dasarnya,standarisasi produk-produk kerajinan tidak
ada patokannya.Artinya,nilai jual produk tersebut justru sangat tergantung pada
nilai estetika,kesulitan pembuatan,sentuhan seni bahkan tempat
penjualannya.Untuk nilai estetika ,harga produk kerajinan selain dipengaruhi
oleh besarnya harga bahan baku,juga tergantung pada kualitas
produk,kerapian,keserasian warna,desain,kelangkaan dan sebagainya.
Untuk mendukung pemasaran biasanya para pengrajin
bersikap kreatif dengan mengeluarkan produk-produk yang sangat beragam baik
model,bahan,dan jenis kerajinannya.dengan cara seperti ini dapat menguntungkan
penjual maupun pembeliadapun tempat pemasaran produk kerajinan,khususnya
kerajinan serat tanaman dilakukan di objek wisata,galeri seni,butik dan toko
cendera mata.
c.
Perhitungan
Biaya dan Penjualan produk kerajinan
Perhitungan biaya pada umumnya dibagi menjadi dua,yaitu
biaya pemodalan awal dan perincian kebutuhan proses produksi.Pemodalan awal
pada umumnya lebih besar karena harus memenuhi alat-alat produksi,misalnya
mesin jahit,pisau,gunting dsb.Tetapi,barang-barang tersebut dapat dianggap
sebagai investasi barang modal yang manfaatnya masih bisa dinikmati dalam waktu
lama. Adapun untuk biaya proses
produksi,sangat tergantung pada jenis barang yang diproduksi.Untuk memudahkan
dalam perhitungannya .Perhatikan contoh perhitungan biaya produksi alat dan
bahan kerajinan berupa “Sandal Eceng Gondok” berikut ini.
Nama bahan Harga
Eceng
gondok kering 0,25 kg Rp.1.000,00
Jalinan
eceng gondok Rp.500,00
Sol
atas bawah Rp.2.000,00
Lem
Rp.1.000,00
Slang
Plastik Rp.1.500,00
Melamin
Rp.1.000,00
+
Jumlah Rp.7.000,00
Biaya Operasional Biaya
Ongkos
anyam Rp.4.000,00
Tenaga
finishing Rp.1.000,00
Penyusutan
barang dan lain-lain Rp.1.500,00
+
Jumlah Rp.6.500,00
Berdasarkan
perhitungan biaya produksi dan biaya operasional,maka jumlah biaya keseluruhan
Rp.13.500,00.
Untuk biaya
operasional perlu disebutkan karena dalam proses produksi,kita biasanya membutuhkan
tenaga kerja yang lain.misalnya menjahit,menganyam,merapikan dan
sebagainya.penentuan harga dapat ditentukan oleh besarnya biaya proses produksi.
,serta faktor-faktor lain seperti kelangkaan barang,tren yang berkembang,dan
sebagainya.Sehingga ,perhitungan pengambilan keuntungan pun bisa
bervariasi.penentuan harga bisa berbeda-beda tergantung situasi dan
kondisi.Sehingga sangat mungkin penjual mampu meraup keuntungan dengan harga
tinggi.Demikian juga berlaku untuk contoh-contoh penjualan benda seni dan
kerajinan yang lain.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tumbuhan-tumbuhan
di sekitar kita memang sering terlalaikan.seperti tumbuhan Eceng
Gondok.Tumbuhan ini sering dianggap sebagai gulma.Padahal dari tumbuhan eceng
gondok ini dapat dibuat dan diolah menjadi macam kerajinan seperti
sandal,tas,dll,yang semua itu menghasilkan nilai jual yang cukup
tinngi.Pembuatannya juga tidak terlalu sulit kiata bisa mencari sumber-sumber
dari buku atau pun dari internet.Biasanya Pengarajin dapat menghasilkan
beribu-ribu rupiah dari hasil kerajinan ini.Pemasarannya kerajinan juga tidak
begitu sulit sebab biasanya kerajinan–kerajinan dipasarkan melalui media online.dan peminatnya tidak hanya dari
kalangan domestik saja melainkan hingga mancanegara.
B.
Saran
Saran
yang dapat kita ambil dari penulisan karya tulis ini yaitu :
a
Diharapkan agar
Sumber daya alam disekitar kita yang biasanya terbuang percuma dapat kita
manfaatkan menjadi barang yang lebih berguna.
b
Diharapkan
masyarakat sadar akan kelestarian alam.
c
Semoga setelah
ditulisnya karya tulis ini mendorong pembaca untuk berkarya menghasilkan produk
baru yang tetap memperhatikan lingkungan.
DAFTAR
PUSTAKA
Waldjinah, 2007, Kerajinan dari serat tanaman.klaten:saka mitra kompetensi.
Suprihatin, 2007, Terampil
mengamyam e.gondok.yog:
penerbit
hikayat.